Qisty Aulia Khoiry, Wisudawan Terbaik Magister Unpad dengan Empat Publikasi Jurnal Q1

wisudawan terbaik unpad
Qisty Aulia Khoiry. (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Riwisna Putunanga dan Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Berawal dari perasaan tidak mudah menyerah, Qisty Aulia Khoiry berhasil menyelesaikan studi di program Magister Farmasi Universitas Padjadjaran. Ia pun meraih predikat sebagai wisudawan terbaik program Magister pada Upacara Wisuda Unpad Gelombang II Tahun Akademik 2022/2023, Selasa (7/2/2023).

Kepada tim Kanal Media Unpad, Qisty membagikan pengalamannya selama menempuh studi hingga lulus di program Magister. Selama menjalani studi, Qisty berhasil melakukan publikasi jurnal internasional terindeks Scopus Q1 sebanyak empat kali.

Keempat judul publikasinya, yaitu: “Modifiable and Non-modifiable Factors Associated with Low Awareness of Hypertension Treatment in Indonesia: A Cross-Sectional Population-Based National Survey” di jurnal Global Heart sebagai penulis pertama,Cost-Effectiveness Analysis of COVID-19 Vaccination in Low-and Middle-Income Countries” di Journal of Multidisciplinary Healthcare sebagai penulis bersama.

Selanjutnya, Economic evaluation of COVID-19 vaccination: A systematic review” di Journal of Global Health sebagai Joint First Authorship, dan yang terakhir“Sociodemographic and Behavioral Risk Factors Associated with Low Awareness of Diabetes Mellitus Medication in Indonesia: Findings from the Indonesian Family Life Survey (IFLS-5)” di jurnal Frontiers in Public Health sebagai penulis pertama. 

Berhasil masuk ke jurnal internasional Q1, Qisty mengungkapkan perasaannya yang tidak menyangka kalau salah satu tulisannya akan masuk ke Frontier In Public Health. Awalnya, dia merasa tidak percaya diri untuk rilis di Q1. 

Untuk mencapai publikasi di jurnal internasional tentu tidak selalu berjalan lancar. Tulisannya sempat ditolak beberapa kali untuk rilis jurnal Q2 dan Q3. Namun, dosen pembimbing menyarankan untuk mencoba rilis di jurnal Q1.

“Cerita di paper saya tentang hipertensi itu adalah submit pertama kali di jurnal Q2 karena itu baru pertama kali menulis, ditolak,” jelasnya. 

Berbekal rasa pantang menyerah yang dia miliki akhirnya membuahkan hasil. Ia mendapatkan kesempatan untuk merilis empat jurnalnya sekaligus di jurnal Q1. Hingga akhirnya ia berhasil sebagai wisudawan terbaik di program Magister. 

Qisty juga membagikan tips bagi para mahasiswa yang saat ini masih menjalani studi. Selain perkuat doa, jangan pernah takut untuk mencoba dan jangan merasa sedih serta rendah diri ketika menghadapi kegagalan.

“Jangan takut untuk coba, kalau misalnya tertolak tidak usah sedih barangkali memang belum jodohnya,” ujar Qisty. 

Setelah menyelesaikan studi S2 ini, Qisty berkesempatan mendapatkan beasiswa PMDSU Fastrack dan akan langsung melanjutkan studi Doktoral di Unpad. (arm)* 

Share this: