Dosen FK Unpad Lulus Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia SLC

dosen unpad
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Mas Rizky A. A. Syamsunarno, dr., M.Kes., Ph.D, berhasil lulus program menyelesaikan sembilan bulan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia besutan The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative (SLC).*

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran, Mas Rizky A. A. Syamsunarno, dr., M.Kes., Ph.D, menjadi satu dari 27 peneliti yang berhasil menyelesaikan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia “Science Leadership Collaborative” (SLC) yang dirancang The Conversation Indonesia. Pengukuhan kelulusan 27 peneliti ini dilaksanakan di Ungasan, Bali (17/3/2023).

Selama program ini berlangsung, Rizky menjalankan rangkaian pembelajaran yang dirancang dengan metode terdepan bersama ahli pengembangan kepemimpinan dari Amerika, Eropa, dan Asia. Rangkaian pembelajaran ini meliputi seminar dan lokakarya, 1-on-1 coaching, peer learning, dan pembelajaran melalui learning machine system.

Selain itu, izky juga dipasangkan dengan mentor yang merupakan dosen di Osaka University sekaligus Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), yakni Dr. Sastia Prama Putri.

“Sebagai mentor Rizky, saya merasa terhormat bisa memiliki banyak pengalaman belajar bersam. Saya mendoakan yang terbaik (untuk Mas Rizky) dan semoga pengalaman riset dan wawasan yang kami bagikan dalam sesi-sesi mentoring dapat membantu Mas Rizky dalam perjalanannya menjadi pemimpin global di masa depan,” kata Dr. Sastia dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Selanjutnya, Rizky menyampaikan rasa bahagia dan syukur atas pembelajaran yang dia dapatkan dari program ini. Tidak hanya itu, ia juga merasa terkesan dengan metode pembelajaran para mentor yang mendorong peserta untuk menggali potensi masing-masing.

“Program ini mendorong peneliti untuk lebih agile terhadap situasi dunia riset khususnya di Indonesia. Peneliti didorong untuk tidak hanya fokus terhadap substansi riset, namun juga belajar untuk menyampaikan nilai dan hasil suatu riset kepada stakeholder dan masyarakat,” ujarnya.

Dalam acara kelulusan ini, para peneliti ditantang untuk mempresentasikan proyek inovasi yang mereka kembangkan. Banyak harapan yang muncul setelah program ini selesai, salah satunya terkait dampak yang bisa diciptakan para peneliti setelah lulus dari program ini.

Rizky juga berharap, selesainya program ini menjadi awal bagi para peneliti, terutama yang terlibat dalam program ini, untuk berkolaborasi mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama sembilan bulan terakhir.

CEO/Publisher The Conversation Indonesia Prodita Sabarini menyampaikan, “Saya berharap akan muncul banyak kolaborasi baru, inisiatif baru, juga jaringan yang lebih luas di antara mereka”.(rilis)*

Share this: