UKM
Suasana penerimaan kunjungan dari Universiti Kebangsaan Malaysia di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (6/3/2023). (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Arif Maulana dan Sulthan Adam Wizarddinan Hariono

[Kanal Media Unpad] Dalam upaya memperkuat kerja sama institusi, sejumlah pimpinan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melakukan kunjungan ke kampus Universitas Padjadjaran, Senin (06/03/2023). Kunjungan yang digelar di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, tersebut diterima secara resmi oleh oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief S. Kartasasmita.

Pro Vice-Chancellor UKM Kampus Kuala Lumpur YBhg. Prof. Dato’ Dr. Hanafiah Harunarashid mengatakan, kunjungannya ke Unpad kali ini dalam upaya untuk memperkuat salah satu kerja sama yang terjalin selama lebih dari 15 tahun, yaitu pelaksanaan program Twinning Program di FK Unpad. Program tersebut rencananya akan kembali digelar dan diperluas spektrum jenjangnya.

“Unpad adalah perguruan tinggi yang dipilih untuk kita lakukan kolaborasi. Banyak ide yang mau dikembangkan, tidak hanya di undergraduate, tetapi juga di post graduate dan kita akan kembangkan bidang-bidang khusus,” ujar Prof. Hanafiah.

Senada dengan Prof. Hanafiah, Direktur UKMShape, anak usaha dari UKM, Prof. Dr. Datuk Muhamad Husin, menerangkan, UKM siap untuk melanjutkan kembali kolaborasi program pertukaran mahasiswa dengan Unpad. Kolaborasi ini akan diperluas tidak hanya untuk program Sarjana di FK, tetapi juga untuk program Spesialis, serta membuka peluang untuk menggelar program serupa di bidang farmasi dan psikologi.

Dekan Fakulti Perubatan UKM Prof. Dr. Abdul Halim Abdul Gafor mengatakan, banyak pula kesempatan kolaborasi yang bisa dilakukan antara UKM dan Unpad. Kolaborasi yang dilakukan juga berpotensi meningkatkan eksposur internasionalisasi antar kedua institusi.

Prof. Halim mengatakan, salah satu aktivitas kerja sama yang bisa dilakukan adalah kerja sama riset dan publikasi ilmiah. Aktivitas ini tidak hanya berperan penting dalam peningkatkan peringkat internasional. Strategi kolaborasi tersebut berpotensi menaikkan kualitas pelajar yang mengikuti program pertukaran UKM dan Unpad.

Selain itu, kolaborasi juga bisa menyentuh hal lain, seperti penyelenggaraan seminar internasional bersama hingga pertukaran informasi mengenai manajemen pengelolaan rumah sakit perguruan tinggi.

Menanggapi usulan kerja sama tersebut, Prof. Arief mengapresiasi bahwa hal tersebut selaras dengan cita-cita Unpad. Kolaborasi yang dilakukan dengan UKM tidak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga bisa menyentuh ke aspek penelitian dan pengabdian.

Menyoroti program pertukaran di jenjang Spesialis, hal tersebut selaras dengan apa yang dilakukan Unpad dalam meningkatkan kualitas dari lulusan Spesialis. Selain itu, berkaca pada kasus pandemi Covid-19, kolaborasi antar negara serumpun sangat diperlukan.

“Kami yakin bahwa ketahanan pelayanan kesehatan di regional ASEAN harus diperkuat. Belajar dari Covid-19, kita harus bekerja sama, tidak bisa sendiri,” ujarnya.

Unpad, kata Prof. Arief, juga telah mengembangkan Academic Health System yang tidak hanya menghasilkan lulusan dokter dan dokter spesialis yang berkualitas, tetapi juga mampu memperbaiki taraf keseharan masyarakat.

“Lewat program Academic Health System, kami didik residen bukan sekadar sebagai expert, tetapi juga bagaimana dia mampu mewujudkan upaya promotif dan preventif di masyarakat,” ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, Unpad dan UKM tidak hanya menghasilkan lulusan yang baik, tetapi juga bermanfaat dalam menjawab permasalahan kesehatan di masyarakat.

Khusus untuk program riset, Prof. Arief mengatakan bahwa UKM dapat belajar banyak mengenai kasus-kasus kesehatan di Indonesia. “Semoga pertemuan hari ini tidak hanya dalam diskusi tetapi akan kita munculkan langkah konkretnya, sehingga baik UKM dan Unpad dapat segera membuahkan hasil,” pungkasnya.*

Share this: