Dosen Sastra Arab Unpad Jadi Penerjemah Langsung Ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky

pakar unpad
Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Uus Rustiman, Lc., M.A., bersama Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky dan Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami Prof. Dadan Wildan.*

[Kanal Media Unpad] Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas llmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Uus Rustiman, Lc., M.Hum., berkesempatan menjadi penerjemah langsung ulama asal Mesir Syekh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuky.

Uus didaulat menjadi penerjemah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky ke dalam bahasa Indonesia dalam kegiatan ceramah Pesantren Ramadan 1444 H di SMP Prima Cendekia Islami, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (13/4/2023).

“Bahagia mendapatkan amanah menjadi salah satu penerjemah langsung (juru bahasa) bahasa Arab khususnya menjadi penerjemah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thukhy sebagai salah satu pakar pendidikan dan pengembangan pengajaran ilmu bahasa Arab, studi ilmu Al-Qur’an, dan ekonomi Islam internasional,” kata Uus.

Sebagai seorang penerjemah, Uus melakukan berbagai persiapan, seperti mematangkan pengetahuan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran dan memahami secara detail khususnya bahasa Arab sebagai bahasa sumber, banyak berlatih menerjemahkan secara langsung, hingga memaksimalkan literasi terkait bahasa Arab.

“Selebihnya lebih erat kaitannya dengan mental ketika berhadapan langsung dengan orang Arabnya,” tambah Uus.

Kendati demikian, Uus menemui beragam tantangan saat melakukan penerjemahan. Tantangan tersebut di antaranya menemukan dan menafsirkan isi, gagasan atau pesan yang disampaikan Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky sebagai bahasa sumber, menentukan padanan yang sesuai dengan apa yang disampaikan subjek bahasa sumber, hingga mengidentifikasi dan menyusun ulang kaidah linguistik dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

Tantangan tersebut berhasil dihadapi Uus dengan baik. Ia mampu dengan lugas mengalihbahasakan ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky agar para siswa dapat memahami isi ceramah yang bernas itu.

“Kami mempercayakan alihbahasa ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky kepada Dr. Uus Rustiman, Selain fasih berbahasa Arab karena merupakan alumni Universitas di Libya, teman sekelas Ustaz Dr. Adi Hidayat, Lc., MA., dan Dosen Sastra Arab FIB Unpad, juga lebih memahami narasi dengan bobot ilmiah yang tinggi,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami Prof. Dadan Wildan.

Secara singkat, isi ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky adalah bahwa Indonesia sebagai negeri dengan mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki peluang besar untuk berkontribusi bagi kemajuan dunia islam. Hal ini terwujud jika masyarakatnya lebih memahami dan mendalami isi Al-Quran serta mengamalkannya.

“Dengan jumlah kaum muslimin yang begitu besar, ia percaya Indonesia dapat menjadi kiblat bagi kembalinya peradaban dan kejayaan Islam di abad 21 ini,” kata Uus mengutip pernyataan Syekh Ath-Thuky.

Direktur Akademi Internasional Studi Bahasa Arab dan Studi Al Quran Mesir tersebut memberi gambaran bagaimana eratnya hubungan Mesir dengan Indonesia sejak awal kemerdekaan tahun 1945.

Ia menuturkan bahwa saat ini, Mesir memberikan alokasi beasiswa yang cukup banyak untuk para mahasiswa yang berasal dari Indonesia sebagai bentuk kerja sama sesama negara mayoritas berpenduduk Muslim. 

”Oleh karena itu, peluang terbuka lebar untuk para siswa Indonesia kelak dapat meneruskan pendidikan di Mesir,” ujarnya.

Banyak motivasi dari Syekh Ath-Thuky kepada para siswa untuk belajar bersungguh-sungguh agar kelak dapat memberikan kontribusi kepada dunia Islam. 

“Kehadiran Syekh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuki memberikan nuansa yang berbeda, para jemaah sangat antusias, bersemangat dalam menyimak dan mendengarkan setiap tuturan ceramah yang disampaikan,” imbuh Uus.

Rutin Menjadi Penerjemah

Menjadi penerjemah bukan sekali-dua kali bagi Uus. Ia kerap membersamai kalangan tamu asal Timur Tengah saat melakukan kunjungan ke Indonesia. Di Unpad, Uus pernah menjadi penerjemah saat beberapa delegasi dari Arab Saudi melakukan kunjungan kerja ke kampus Unpad.

Menurutnya, di era globalisasi saat ini, hampir tidak ada batas ruang dan waktu antar negara di seluruh dunia. Yang menjadi hambatan hanyalah perbedaan bahasa dan budaya. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan peran seorang penerjemah.

Uus menuturkan, profesi penerjemah memiliki prospek yang sangat menjanjikan sebagai suatu karier atau bisnis. Alumni program pendidikan bahasa asing dapat meniti karier di profesi penerjemah, baik sebagai interpreter (juru bahasa) maupun penerjemah tulisan.“Ala kuli hal prospek seorang penerjemah ceramah juga sangat diperlukan dan sangat menjanjikan,” pungkasnya.*

Share this: