Kendati Sulit, Pemimpin Harus Bisa Ambil Keputusan

Kepala Kantor PSDKU Unpad Dr. Bambang Hermanto, M.Si., menyampaikan materi di hadapan mahasiswa peserta Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa di Aula Gedung Akademik PSDKU Unpad, Cintaratu, Pangandaran, Sabtu (15/7/2023). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Kepala Kantor PSDKU Universitas Padjadjaran Dr. Bambang Hermanto, M.Si., menekankan, tugas utama seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Kendati demikian, proses pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi.

Demikian disampaikan Bambang saat memberikan paparan di hadapan mahasiswa peserta Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang digelar di Aula Gedung Akademik kampus PSDKU Unpad di Pangandaran, Cintaratu, Pangandaran, Sabtu (15/7/2023). Kegiatan ini diikuti 195 mahasiswa perwakilan organisasi kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas serta sejumlah mahasiswa PSDKU Unpad.

Bambang menyampaikan, kondisi sulitnya mengambil keputusan juga kerap dihadapi pemimpin organisasi kemahasiswaan. Acapkali, seorang pemimpin bukan tidak mungkin sepakat dengan keputusan yang diambil. Namun, jika keputusan tersebut berkenaan dengan kepentingan banyak, seorang pemimpin harus mengambil sikap.

“Bisa jadi Anda sendiri tidak sreg dengan keputusan itu. Akan tetapi, Anda sadar bahwa kadang-kadang keputusan diambil bukan karena kepentingan atau kesukaan sendiri tetapi untuk kepentingan semua orang,” kata Bambang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bambang mencontohkan, mahasiswa perlu merefleksi perjalanan pengembangan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad di Pangandaran sejak 2016. Bambang menceritakan, pimpinan Unpad saat itu dihadapkan pada tantangan dari pemerintah untuk membuka kampus di luar kampus utama, yaitu Bandung dan Jatinangor.

Banyak pertanyaan yang dialamatkan kepada Unpad mengenai alasan pembukaan kampus di Pangandaran saat itu, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga alumni dan orang tua mahasiswa. 

Namun, kata Bambang, keputusan pembukaan PSDKU di Pangandaran diambil tidak lain untuk mendekatkan akses layanan pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya di wilayah Priangan Timur. Pendek kata, Unpad mulai memelopori pembukaan kampus PSDKU secara langsung di lokasi wilayah tujuannya, yaitu di Pangandaran.

Keputusan pembukaan PSDKU tersebut kemudian berbuah manis. Sebelum dibuka, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi di Pangandaran merupakan terendah di Jawa Barat sekitar empat persen. Hanya empat dari 100 orang di Pangandaran yang bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Dengan adanya PSDKU, APK perguruan tinggi Pangandaran mulai meningkat di atas 10 persen. Saat ini, jumlah mahasiswa asal Pangandaran di PSDKU Unpad memiliki rasio sebesar 50 persen dari total jumlah mahasiswa. Jumlah mahasiswa PSDKU sendiri saat ini mencapai lebih dari 500 orang dari jumlah saat awal dibuka sebesar 104 orang.

Karena itu, Bambang mendorong agar mahasiswa bisa membagi apa yang selama ini biasa dirasakan dan nikmati kepada mereka yang masih sulit menikmati fasilitas. “Tekadkan agar apa yang biasa kita rasakan dan nikmati bisa dibagi dan menjadi berkah bagi orang lain,” kata Bambang.

Acara LKMM hari kedua diisi dengan materi kepemimpinan oleh Dr. Hery Wibowo, materi wawasan Keunpadan oleh Inu Isnaeni Sidiq, PhD, dan sesi integratif oleh tim Pusat Penguatan Karakter dan Konseling Kemahasiswaan Unpad.

Selain LKMM untuk pengurus organisasi kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni juga menggelar LKMM untuk mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik).*

Share this: