Teliti Mangrove, Peneliti Unpad Jalin Kolaborasi Riset Internasional

Perwakilan peneliti Universitas Padjadjaran, Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD (ketiga dari kanan) dalam acara Symposium & Workshop on Advances in Earth Observation: Hyperspectral Data Analysis" di University of the Sunshine Coast, Pine Rivers Campus, 10 - 14 Juli 2023.*

[Kanal Media Unpad] Tim peneliti Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan peneliti dari University of Sunshine Coast, Australia, serta beberapa peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia, Bangladesh, dan Pakistan melakukan riset mengenai pelestarian ekosistem mangrove.

Penelitian bertajuk “Protecting Ecosystems and Livelihoods of the Sundarbans, a World Heritage Site: Assessing the Impact of Natural Hazards on Forest-Based Ecosystem Services” ini mendapatkan pendanaan Asia-Pacific Network for Global Change Research.

Tim peneliti Unpad dipimpin Prof. Reginawanti Hindersah (Faperta) dengan anggota Prof. Ruminta (Faperta), Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD (FPIK), dan Dr. Sondi Kuswaryan (Fapet). Demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Kolaborasi saat ini memiliki cakupan riset utama di kawasan mangrove Sundarban di India dan Bangladesh. Sementara riset mangrove di Indonesia memberikan masukan dan sudut pandang dalam rehabilitasi, dan pengelolaannya berbasis masyarakat.

Dalam laporannya tim peneliti Indonesia menyampaikan bagaimana peranan penting masyarakat dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove dan melakukan pembibitan jenis-jenis mangrove secara mandiri.

Tidak dimungkiri bahwa kawasan mangrove saat ini menjadi salah satu kawasan yang sangat strategis dalam meminimalkan dampak-dampak perubahan iklim. Selain itu penelitian-penelitian strategis diharapkan dapat mempercepat penerapan pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan pengelolaan kawasan lainnya.

Tim peneliti Unpad menggarisbawahi bahwa setiap upaya rehabilitasi, restorasi dan pengelolaan sumber daya termasuk mangrove dalam skala kecil serta keterlibatan masyarakat harus diperhatikan dan dikembangkan. Acapkali program rehabilitasi mangrove memberikan atensi pada kegiatan yang besar tapi bersifat seremonial dan parsial, dibandingkan inisiasi masyarakat yang relatif kecil tetapi berkelanjutan.

Hal ini bisa menjadi pelajari dari pengelolaan mangrove di Sundarban dan Indonesia, bagaimana pentingnya peran masyarakat bersama dukungan pemerintah dalam mengelola suatu sumber daya.

Sebagai bagian dari kolaborasi riset tersebut, dilaksanakan kegiatan “Symposium & Workshop on Advances in Earth Observation: Hyperspectral Data Analysis” di University of the Sunshine Coast, Pine Rivers Campus, 10 – 14 Juli 2023.

Diskusi mengenai pemantauan dan pengelolaan lingkungan termasuk mangrove dilaksanakan dengan melibatkan universitas seperti University of Queensland, University of the Sunshine Coast, lembaga-lembaga penelitian, dan lembaga pemerintah di Australia, universitas dan lembaga penelitian di India serta lembaga antariksa Amerika NASA.

Pada kesempatan tersebut, Tim peneliti Unpad yang diwakili oleh Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD., melihat bagaimana teknologi penginderaan jauh (remote sensing) telah memainkan peran sangat

strategis untuk mempercepat pemantauan dan pengelolaan lingkungan.

Sebagai contoh CSIRO sebuah lembaga riset Australia mengembangkan sebuah sistem berbasis geografis dan penginderaan jauh untuk lingkungan perairan seperti perairan danau dan sungai. “Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan lingkungan perairan di Indonesia seperti sungai, danau, waduk, pesisir hingga laut hingga pengelolaan sumber dayanya,” kata Candra. (rilis)*

Share this: