[Kanal Media Unpad] Tim KKNM Universitas Padjadjaran dengan Dosen Pembimbing Lapangan Prof. Dr. Betty Natalie Fitriatin, Ir., M.P., di Desa Patrolsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, menggelar sejumlah kegiatan untuk mendukung aktivitas pertanian di desa tersebut.
Kegiatan pertama berupa penyuluhan pupuk ramah lingkungan yang diselenggarakan di Aula Kantor Desa Patrolsari, 23 Juli 2023 lalu. Kegiatan penyuluhan dihadiri 65 partisipan yang terdiri dari perangkat desa, seluruh Ketua RW di Desa Patrolsari, serta tiga perwakilan kelompok tani dari setiap RW.
Sebelum melakukan penyuluhan, tim terlebih dahulu melakukan pemetaan mengenai permasalahan lingkungan secara lebih komprehensif. Pemetaan ini menjadi langkah awal dalam merumuskan strategi tepat guna mengatasi permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi mengenai potensi hasil pertanian dari Desa Patrolsari. Desa ini menghasilkan komoditas pertanian seperti padi, jagung, singkong, sejumlah tanaman buah-buahan, dan sayuran.
Namun, untuk meningkatkan hasil pertanian, sebagian besar petani di Desa Patrolsari masih bergantung pada penggunaan pupuk kimia. Apabila hal ini dilakukan secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang, dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.
“Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, kami mengadakan sosialisasi mengenai pemanfaatan dan pembuatan pupuk ramah lingkungan yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya para petani di desa tersebut,” ujar Irvan Jeay selaku ketua kelompok KKN.
Rangkaian kegiatan sosialisasi yang dilakukan berupa pemaparan materi yang berisi pemanfaatan dan implementasi pupuk ramah lingkungan, dilanjutkan dengan praktik langsung cara pembuatan pupuk dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti air cucian beras, dan limbah buah atau sayuran.
Selain penyuluhan pembuatan pupuk ramah lingkungan, tim juga melakukan penyuluhan pemanfaatan botol plastik menjadi media tanam di SMPN 2 Arjasari. Kegiatan dilakukan mengingat banyaknya limbah botol plastik di sekitar sekolah tersebut.
Melalui penyuluhan tersebut, mahasiswa memberikan pelatihan pemanfaatan botol plastik menjadi media tanam vertikultur. Kegiatan ini juga bertujuan melakukan penghijauan di lingkungan SMPN 2 Arjasari.
Pemanfaatan botol plastik yang dikombinasi dengan bambu, ternyata bila dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek desain dapat dimanfaatkan menjadi produk fungsional bernilai. Menerapkan bidang keilmuan desain produk dapat dimanfaatkan menjadi pot-pot media tanam Vertikultur yang tidak memerlukan banyak tempat.
“Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari botol plastik ini bisa menjadi menarik dan menambah keindahan halaman sekolah SMPN 2 Arjasari,” kata Irvan..
Untuk mengumpulkan botol plastik ini dilakukan dengan meminta bantuan pada pelajar kelas VII untuk mengumpulkan botol-botol plastik yang nantinya akan diolah mahasiswa.
Manfaat penghijauan yang dilakukan di lingkungan SMPN 2 Arjasari membuat lingkungan menjadi lebih sehat, nyaman dan diharapkan dapat menambah keterampilan siswa-siswi dalam hal life skill sebagai pembekalan untuk menjadi siswa-siswi yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan sekolah. (rilis)*