Unpad Beri Pelatihan Evaluasi CSR kepada Anak Usaha Pertamina

Suasana Pelatihan SROI yang digelar oleh Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Selasa, 26 September 2023.*

[Kanal Media Unpad] Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT Pertamina EP Tanjung Field dan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga menyelenggarakan Pelatihan Evaluasi Program CSR Menggunakan Metode SROI (Social Return on Investment), secara daring, Selasa (26/9/2023).

Pelatihan digelar dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan peserta yang berasal dari Community Development Officer (CDO) kedua perusahaan dalam melakukan evaluasi program CSR dengan menggunakan metode SROI.

Acara ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan praktisi dan peneliti Pusdi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan FISIP Unpad yaitu Dr. Maulana Irfan, S.Sos., M.I.Kom., dan Dr. Meilanny Budiarti Santoso, S.Sos., S.H., M.Si.

Materi pelatihan terdiri dari dua materi utama, yaitu penjelasan mengenai pentingnya inovasi sosial dalam sebuah program CSR serta materi mengenai evaluasi program CSR dengan menggunakan metode SROI.

“Sebuah program CSR tentu harus memberikan berbagai dampak bagi para penerima manfaat, SROI dapat digunakan untuk mengukur dampak tangibel dan intangibel dari sebuah program CSR” kata Kepala Pusdi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan FISIP Unpad, Dr. Santoso Tri Raharjo, S.Sos., M.Si.

Secara khusus kajian SROI Evaluation dilakukan untuk mengukur dan menganalisis total nilai dari dampak dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya ketika sebuah program CSR dilaksanakan. Melalui kajian SROI Evaluation diharapkan dapat tergambarkan data secara terperinci mengenai berbagai dampak yang dihasilkan dari sebuah program CSR.

“Pelatihan ini telah mengubah kesan terhadap SROI, yang sebelumnya terkesan sangat rumit, menjadi lebih sederhana, rasanya tidak sabar untuk mencoba metode SROI pada program yang sudah diimplementasikan di lapangan” ungkap salah satu peserta pelatihan, Ana Nur Latifah, CDO PT Pertamina EP.

Tantangan dalam penyusunan SROI salah satunya yaitu bahwa peneliti harus mampu membaca data, memprediksi dampak, dan menganalisis perbedaan persepsi dari stakeholder yang berbeda dalam sebuah program yang sama. (rilis)*

Share this: