Direktur LEN Industri: Hadapi Ancaman, Indonesia Imbangi Tren Teknologi Hankam Global

Direktur Keuangan Keuangan Holding BUMN Industri Pertahanan PT. Len Industri (Persero) Indarto Pamungkas.*

[Kanal Media Unpad] Direktur Keuangan Holding BUMN Industri Pertahanan PT. Len Industri (Persero) Indarto Pamungkas mengatakan, ada sejumlah tantangan dan potensi ancaman di lingkungan strategis pertahanan dan keamanan (hankam) nasional saat ini.

Hal tersebut disampaikan Indarto dalam acara BUMN Holding Outlook 2024 yang digelar Pusat Unggulan BUMN Center of Excellence Universitas Padjadjaran secara hybrid, Jumat (17/11/2023) lalu. Acara tersebut dimoderatori Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Prof. Dr. Widya Setiabudi Sumadinata.

Indarto menjelaskan, tantangan pertama kondisi geopolitik dan ketegangan di kawasan nasional. Beberapa yang mengemuka adalah sengketa di kawasan Laut Cina Selatan serta aukus untuk akuisisi kapal selam nuklir Amerika Serikat dan Inggris ke Australia.

Selanjutnya perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. “Perang ini tentunya memicu sejumlah negara menahan ekspor produk strategisnya. Ini berpengaruh terhadap kondisi kita dan memengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan budaya kita,” jelasnya.

Selain perang di dataran Slavia tersebut, dunia juga dihadapkan pada konflik Israel-Hamas yang berpotensi meluas. Indarto mengatakan, konflik tersebut juga berimbas pada penguatan dolar AS serta pasokan harga minyak global.

Selain tantangan geopolitik, Indonesia juga dihadapkan pada isu-isu ekonomi yang menjadi ancaman, seperti pengambilan sumber daya alam ilegal, penangkapan ikan ilegal (illegal fishing), penebangan liar, hingga melemahnya perekonomian global.

Kejahatan antarnegara juga perlu diwaspadai. Berbagai tindak kejahatan antarnegara, seperti narkoba, pencucian uang, penyelundupan senjata, dan kejahatan dunia maya saat ini tumbuh secara signifikan.

Di luar ancaman global, Indarto juga mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai ancaman konflik domestik maupun internal yang bisa menghambat program pembangunan nasional. Tantangan lainnya, perubahan iklim dan potensi terjadinya bencana alam yang bisa memicu konflik dan krisis.

“Dinamika yang terjadi di tingkat nasional maupun di lingkungan strategis, Indonesia makin dituntut memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional yang ditopang oleh teknologi modern,” ujarnya.

Indarto melanjutkan, Indonesia sendiri telah merespons tantangan serta kemajuan teknologi hankam di tingkat global. Ada berbagai upaya yang dilakukan. Dua di antaranya pembentukan holding BUMN Defend ID serta penetapan Perpres Nomor 8 Tahun 2021 tentang kebijakan umum pertahanan negara melalui pembangunan teknologi hankam yang modern.

“Arah pengembangan teknologi hankam Indonesia telah diselaraskan dengan tren teknologi hankan global. Diharapkan, (Indonesia) mampu mengejar tren perkembangan teknologi hankam serta mampu mengimbangi peningkatan ancaman ketahanan global,” pungkasnya.*

Share this: