Farewell Prof. Dr. H. JS Badudu, Your Dedication Will Always Be in Our Hearts

Suasana pelepasan jenazah almarhum Prof. Dr. H. JS Badudu oleh Keluarga Besar Unpad dan masyarakat umum di Masjid Al-Jihad Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Minggu (13/03). (Foto oleh: Dadan T.)

[Unpad.ac.id, 13/03/2016] Guru Besar Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Unpad Prof. Dr. H. Jusuf Syarif Badudu meninggal dunia pada usia 89 tahun, Sabtu (12/03) pukul 22.10 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Almarhum merupakan salah satu tokoh pegiat Bahasa Indonesia yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Suasana pelepasan jenazah almarhum Prof. Dr. H. JS Badudu oleh Keluarga Besar Unpad dan masyarakat umum di Masjid Al-Jihad Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Minggu (13/03). (Foto oleh: Dadan T.)
Suasana pelepasan jenazah almarhum Prof. Dr. H. JS Badudu oleh Keluarga Besar Unpad dan masyarakat umum di Masjid Al-Jihad Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Minggu (13/03). (Foto oleh: Dadan T.)

“Hari ini Unpad kembali mengantarkan putra terbaiknya menuju pangkuan Illahi,” ujar Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad saat memberikan kata-kata pelepasan kepada Prof. JS Badudu, saat upacara penghormatan terakhir yang digelar Minggu (13/03) di Masjid Al-Jihad Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Dalam upacara pelepasan tersebut, hadir Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. Dadang Suhendar, pimpinan Unpad, Guru Besar dan civitas academica Unpad hingga kerabat dari almarhum.

Rektor menuturkan, Prof. Jus Badudu, panggilan akrab almarhum, merupakan aset nasional yang takterhingga di bidang pengembangan Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari pengabdian beliau dalam mengajarkan Bahasa Indonesia sejak usia 15 tahun hingga mengakhiri pengabdiannya pada usia 80 tahun.

“Dedikasi beliau terlihat dari riwayat mengajarnya, bukan ditunjuk atau diundang oleh pemerintah, tetapi sudah terbangun sejak beliau masih usia dini,” kata Rektor.

Kepakaran Prof. Jus Badudu di bidang Bahasa Indonesia terlihat dari beberapa karya yang dihasilkannya. Guru Besar kelahiran Gorontalo, 19 Maret 1926 ini telah menghasilkan puluhan buku terkait Bahasa Indonesia, diantaranya: Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), revisi kamus Sutan Muhammad Zain; Kamus Kata-kata Serapan Asing (2003); Pelik-pelik Bahasa Indonesia (1971); Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (1993); Kamus Peribahasa (2008); dan Membina Bahasa Indonesia Baku (1980).

“Buku Pelik-pelik Bahasa Indonesia sudah mengalami cetak ulang selama beberapa kali,” ujar Dekan FIB Unpad, Drs. Yuyu Yohana Risagarniwa, PhD.

Tidak hanya buku, Prof. Jus Badudu dikenal masyarakat Indonesia melalui layar kaca pada medio 1970 hingga 1980an. Dalam siaran pers yang ditulis Ananda Badudu, cucu ke-7 almarhum, Prof. Jus Badudu pernah tampil mengisi acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan tahun 1985-1986.

Tercatat, Prof. Jus Badudu telah 8 tahun menjadi guru SD, 4 tahun guru SMP, 10 tahun guru SMA, dan 42 tahun menjadi dosen di Unpad dan Universitas Pendidikan Indonesia. “Prof. J.S. Badudu adalah orang pertama yang mendapat gelar Guru Besar dari fakultas Sastra Unpad. Ia dinobatkan menjadi Guru Besar pada 1985 dalam usia 59 tahun,” ujar Ananda.

Sementara Ridwan Kamil mengatakan dirinya merasa kehilangan atas kepergian almarhum. “Mudah-mudahan ilmu Prof. Jus Badudu ini walaupun sudah berpulang akan menjadi amal ibadah Beliau, dan akan menjadi teladan bagi kita semua,” kata Ridwan

Atas dedikasi almarhum, Rektor sendiri berencana mengusulkan nama Prof. Jus Badudu disematkan menjadi nama salah satu gedung di Unpad. “Kita mengembangkan penghargaan kepada tokoh-tokoh Unpad, seperti penamaan gedung. Untuk beliau, kami akan usulkan terutama kepada Fakultas Ilmu Budaya, “ kata Rektor.

Almarhum meninggalkan 9 anak, 23 cucu, dan 2 cicit. Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, lebih dulu berpulang pada 16 Januari 2016 lalu pada usia 85 tahun. Seusai upacara pelepasan di Unpad, almarhum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung dengan upacara militer.*

Lampiran:
Biografi Singkat Prof. Dr. H. JS Badudu

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: