IDB Dukung Skill Development Program bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan Sosialisasi Short Term Training Program IDB IND 140/141 di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (24/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 25/07/2014] Unpad akan melakukan seleksi bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk diikutsertakan pada Short Term Training Program dari Islamic Development Bank (IDB) IND 140/141 Tahun 2014. Program ini dilakukan sebagai bagian dari skill development program bagi dosen dan tenaga kependidikan di Unpad dengan pendanaan penuh oleh proyek IDB.

Kegiatan Sosialisasi Short Term Training Program IDB IND 140/141 di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (24/07). (Foto oleh: Dadan T.)*
Kegiatan Sosialisasi Short Term Training Program IDB IND 140/141 di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (24/07). (Foto oleh: Dadan T.)*

Program ini pun merupakan bagian dari visi IDB untuk menjadikan Unpad sebagai salah satu dari 50 universitas unggulan ASEAN di bidang Herbal Sains, Ekonomi Syariah, dan Manajemen Perguruan Tinggi. Untuk memperkenalkan program ini, diadakan kegiatan Sosialisasi Short Term Training Program IDB IND 140/141 di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (24/07).

Adapun pelatihan yang ditawarkan meliputi: Pengembangan Kurikulum (metode penyelenggaran pembelajaran, evaluasi kurikulum, penyusunan bahan presentasi), pengelolaan lab, pengelola arsiparis, pengelola perpustakaan, pengelola IT, kemudian administrasi umum.

Program pelatihan ini dapat pula dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Endang, salah satu tim dari PMU IDB Unpad menuturkan, lama pelatihan untuk pelatihan di dalam negeri adalah 1 bulan, sementara untuk pelatihan di luar negeri antara 1 sampai 3 bulan.

“Pelatihan/magang yang dilakukan adalah di institusi yang punya kerja sama dengan Unpad,” kata Endang.

Terkait dengan biaya pendanaan, Endang menjelaskan, untuk biaya pelatihan di dalam negeri berkisar antara Rp 9,5 juta untuk biaya pelatihan, 2,5 juta/bulan untuk biaya hidup, serta biaya transport yang disesuaikan dengan kota tujuan pelatihan. Sementara untuk biaya pelatihan di luar negeri, seluruh biaya disesuaikan dengan biaya registrasi dan biaya living cost akan disesuaikan dengan standar dari Dikti.

Adapun syarat yang diajukan untuk program ini adalah ditujukan untuk dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad, mendapat izin dari pimpinan fakultas/universitas, mendapat Letter of Acceptance (LoA) dari institusi yang dituju, serta memiliki kejelasan program yang ditulis melalui proposal.

“Nantinya, peserta yang lolos seleksi dan mengikuti pelatihan berkewajiban pula mengajukan penandatanganan kontrak, membuat log book (catatan harian), laporan pertanggungjawaban seperti: tiket perjalanan, SPPD, laporan hasil pelatihan, serta dapat mengimplementasikan hasil pelatihan untuk kemajuan Unpad,” ulas Endang.

Unpad melalui Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola telah mengantongi nama-nama yang akan diseleksi untuk mengikuti berbagai jenis pelatihan yang akan dilangsungkan pada Oktober mendatang.

Kepala Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Unpad , Drs. Sudarma, MM., mengatakan, pihaknya sendiri sudah menentukan sekitar 60 – 70 nama yang akan diikutsertakan dalam berbagai pelatihan. “Kita akan verifikasi hingga jumlah tersebut akan mengerucut. Setelah itu, kita akan lakukan seleksi kembali hingga yang benar-benar ditugaskan pelatihan akan mengerucut kembali,” jelas Sudarma.

Terkait dengan pelatihan ke luar negeri, Kepala UPT Kerja Sama Unpad, Anne Nurbaity, Ph.D., mengatakan, pihaknya siap untuk memfasilitasi institusi mana di luar negeri yang akan dituju untuk pelatihan. “Silakan setiap orang mengusulkan, kami akan follow upuntuk mengomunikasikan ke sana,” ujar Anne.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

 

Share this: