Tampilkan Kekayaan Budaya Nusantara, Mahasiswa Unpad Raih Predikat The Most Popular Culture di Zakopane Festival di Polandia

Mahasiswa Unpad dari berbagai fakultas yang tergabung di kelompok kegiatan "Pasir Putih" saat berpartisipasi di Zakopane Festival of High Land Folklore di Polandia 23 Agustus - 5 September 2013 lalu *

[Unpad.ac.id, 16/09] Sebanyak 30 orang mahasiswa Unpad menjadi peserta dalam festival sekaligus kompetisi budaya tingkat dunia yaitu Zakopane Festival of High Land Folklore yang berlangsung di Zakopane, Polandia pada 23 Agustus hingga 5 September lalu. Acara tersebut diselenggarakan oleh CIOFF Polandia yang merupakan organisasi kebudayaan di bawah naungan UNESCO.

Mahasiswa Unpad dari berbagai fakultas yang tergabung di kelompok kegiatan “Pasir Putih” saat berpartisipasi di Zakopane Festival of High Land Folklore di Polandia 23 Agustus – 5 September 2013 lalu *

Ketigapuluh mahasiswa tersebut berasal dari lintas fakultas di Universitas Padjadjaran diantaranya Fakultas Teknik Geologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,  Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang tergabung dalam kelompok kegiatan bernama Pasir Putih. Mereka telah mempersiapkan penampilan ini sejak akhir Desember 2012 lalu.

Dalam kegiatan tersebut, mereka menampilkan berbagai seni kebudayaan nusantara yakni seni tari dan seni musik. Adapun tarian yang ditampilkan beragam dan berasal dari seluruh penjuru tanah air. Diantaranya, Tari Bajidor Kahot Jawa Barat, Tari Nandak Ganjen DKI Jakarta , Tari Tifa Maluku, Tari Lontar Nusa Tenggara Barat, Tari Tempurung Sumatera Barat, Tari Saman Aceh, dan Tari Janger Bali. Tak hanya itu mereka juga menampilkan kemahiran dalam memainkan alat musik tradisional.

Ditemui di Fakultas Teknik Geologi Unpad, Jody Pratama (Geologi, 2010) selaku ketua Pasir Putih 2013 menuturkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 14 negara dan Indonesia merupakan satu-satunya perwakilan dari Asia. Meskipun Romania yang didapuk juri sebagai pemenang, namun kontingen Indonesia berhasil meraih predikat sebagai The Most Popular Culture. Hal itu secara tidak langsung mengimplikasikan bahwa budaya kita sudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia dan merupakan tantangan bagi kita untuk senantiasa melestarikan kearifan lokal bangsa.

“Senang sekali bisa melestarikan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia,” tandas Jody saat ditanya kesan mengenai keikutsertaannya dalam program tersebut. Terakhir, ia berharap semoga generasi muda bisa terus mengikuti kegiatan bertajuk festival seperti ini sehingga budaya kita tetap terus terjaga terlebih bisa dikenal di seluruh dunia.*

Rilis oleh: Tim Pasir Putih 2013/mar

Share this: