Sebanyak 15 Mahasiswa Unpad Akan Ikuti London International MUN di Imperial College London

[Unpad.ac.id, 17/02/2015] Mahasiswa Unpad kembali berpartisipasi dalam London International Model United Nations (LIMUN), simulasi sidang PBB tingkat universitas yang digelar di Eropa. Tahun ini, sebanyak 15 mahasiswa Unpad terpilih untuk mengikuti ajang yang akan digelar pada 27 Februari-1 Maret 2015 tersebut di Imperial College London, Central Hall Westminster.

Mahasiswa Unpad yang akan mengikuti London International Model United Nations (LIMUN) di Imperial College London, 27 Februari - 1 Maret 2015 mendatang *
Mahasiswa Unpad yang akan mengikuti London International Model United Nations (LIMUN) di Imperial College London, 27 Februari – 1 Maret 2015 mendatang *

Mereka adalah Ryan Rachman Nugraha (Fakultas Kedokteran/FK), Aryo Cahyo Byantoro (FK), Khanza Porizka (Fakultas Ilmu Komunikasi/Fikom), Ailsa Vidi Chandrika (Fikom), Rinintha Mazaya (Fikom), Ernest Bakti Susetyo (Fikom), Monica Idayanti (Fikom), Shendy Maria (Fakultas Hukum/FH), Izza Derizqy Reza (FH), Aisyah Shaumasari (FH), Reza Muhammad Darmawan (FH), Cut Putri Pohan (Fakultas Pertanian/Faperta), Dheanara Pinka (Faperta), Agnes Kartika Sitinjak (Faperta), dan Muhammad Iqbal (Faperta). Bertindak sebagai Faculty Advisers Unpad untuk LIMUN 2015 adalah Vera Ridhani (FH) dan Jasmine Darania (FH).

Ditemui di ruang UPT Humas Unpad, Selasa (17/02), Pinka dan Cut mengatakan bahwa mereka telah menjalani serangkaian seleksi sebelum akhirnya dinyatakan lolos mengikuti ajang bergengsi tersebut. Setelah dinyatakan lolos, berbagai persiapan pun dilakukan, seperti latihan membuat paper yang benar, hingga latihan berbicara dan mengemukakan pendapat. Latihan bersama juga dilakukan dengan delegasi MUN lain dari Unpad, serta Universitas Indonesia.

Pada ajang tersebut, setidaknya akan ada empat penghargaan yang akan diberikan kepada para peserta terbaik. Cut mengharapkan, delegasi Unpad akan membawa nama baik Unpad dan membawa penghargaan darisana. Penghargaan yang akan diperebutkan yaitu sebagai Best Delegate, Most Outstanding Delegate, Honourable Mentions, dan Best Position Paper.

Sementara bagi Pinka, ia berharap keiukutsertaanya dalam ajang tersebut dapat menambah relasi, terutama para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara. “Buat relasi aja, kayak ketemu sama anak-anak dari semua universitas di dunia, kan kita semua ngumpul di sana,” ujarnya.

Nantinya, para delegasi akan dibagi ke dalam beberapa komite dibawah naungan PBB maupun NGO seperti Disarmament and International Security (DISEC), Social, Humanitarian, and Cultural Committee (SOCHUM), Economic and Finance Committee (ECOFIN), The United Nations Office of Legal Affairs (Legal), The United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women), World Health Organization (WHO), United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO), United Nations Development Programme (UNDP), dan The North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Dalam simulasi ini, delegasi tidak mewakili negara dari mana dia berasal, melainkan akan mewakili negara lain. Adapun negara-negara yang akan diwakili oleh para mahasiswa Unpad adalah Tajikistan, Rwanda, Denmark, Australia, Czech Republic, Peru, Nepal, dan Zimbabwe. Pada ajang ini, para delegasi akan membahas permasalahan tingkat global dari berbagai bidang. Mereka dituntut untuk dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan itu.

Terkait hal tersebut, berbagai persipan pun dilakukan. Dari mulai mencari bahan melalui internet terkait negara yang akan diwakili, permasalahan yang dialami, hingga solusi-solusi yang telah atau dapat diterapkan. “Intinya lomba ini lomba pola pikir. Sejauh mana kita bisa memecahkan sesuatu masalah dalam sudut padang yang lain,” ujar Pinka yang akan mewakili Denmark di ECOFIN.

LIMUN 2015 akan diikuti oleh sekitar 1500 peserta dari seluruh dunia. Tahun ini merupakan kali keempat Unpad mengirimkan delegasinya untuk berpartisipasi di LIMUN. “Tentunya, kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik saat konferensi nanti. Apalagi kami mempertaruhkan nama Indonesia di ajang dunia, dan secara khusus nama Unpad yang menjadi almamater. Kami ingin membuktikan bahwa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk bersaing secara global dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan internasional,” papar Khanza.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: