Dua Mahasiswa Unpad Ikuti Program JASSO di Chiba University

[Unpad.ac.id, 7/08/2014] Dua orang mahasiswa Unpad, Winny Dewi Widarmi dari Magister Ilmu Tanaman dan Rizqi Hasan dari prodi Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad berkesempatan mengikuti “Japan Student Service Organization (JASSO) Short-Stay Program” di Chiba University, Jepang.

Winny Dewi Widarmi dan Handarto, S.TP., M.Agr., Ph.D saat mengikuti International Meeting on Plant Factory di Chiba University, tahun lalu *
Winny Dewi Widarmi dan Handarto, S.TP., M.Agr., Ph.D saat mengikuti International Meeting on Plant Factory di Chiba University, tahun lalu *

Meskipun mengikuti program yang sama,keduanya berangkat pada waktu yang berbeda. Winny mengikuti program ini selama 6 bulan pada bulan Oktober 2013 hingga Februari 2014, sementara Rizqi mengikuti program ini selama 70 hari dari 13 Mei hingga 21 Juli 2014.

“Secara umum, di sana kita diberikan kuliah di Chiba University selanjutnya kita melakukan magang di plant factory. Sementara saya sendiri setelah magang langsung melakukan riset di Chiba University,” kata Winny saat diwawancarai, Kamis (07/08) di ruang UPT Humas Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Lebih lanjut Winny menuturkan, selama 3 bulan, ia melakukan magang di 3 perusahaan, yakni Iwatani Factory, Mirai Factory, dan Seiwa Factory. Menurut Winny, Jepang adalah negara dengan sistem pertanian yang sangat maju, sehingga ini menjadi salah satu motivasi Winny untuk mempelajarinya.

“Tiga perusahaan tersebut memiliki sistem yang berbeda-beda. Namun secara keseluruhan, mereka merupakan perusahaan pertanian yang berbasis hidroponik. Dan segala aspek lingkungannya sudah terkontrol lewat komputer,” papar Winny yang mengambil konsentrasi Ilmu Pemuliaan Tanaman tersebut.

Dikaitkan dengan konsentrasi yang diambil, Winny pun mengambil riset dengan tema pengaruh cahaya terhadap perkembangan sawi putih (brassica chinensis). Riset ini diambil setelah berdiskusi dengan pembimbingnya selama berada di Chiba University.

“Saya melakukan riset hanya sebatas pada riset pengantarnya saja. Riset ini belum final karena masih banyak yang harus ditambah sehingga ketika saya kembali ke Indonesia, riset ini diteruskan oleh peserta lain yang berasal dari Indonesia,” kata Winny.

web_Japan1 web_Japan2Selain itu, Winny pun berkesempatan tinggal di rumah milik penduduk sekitar selama sehari penuh. Tujuannya untuk mengenal lebih dekat bagaimana aktivitas orang Jepang seharian. Kesempatan ini menjadi motivasi lanjutan bagi Winny untuk melanjutkan studi doktornya di Jepang.

“Motivasi lain saya adalah bermimpi ingin kuliah di Jepang. Saya pun mengutarakan maksud ini ke pihak Chiba University. Mereka sangat welcome hingga akhirnya saya pun dapat beasiswa studi di Chiba University,” kenang winny.

Lain Winny lain pula Rizqi. Seama sebulan, ia melakukan magang di 3 perusahaan, yakni Iwatani Factory, Mirai Factory, dan Mitsubishi Plastic Agri Dream Factory. Sebelum magang, Rizqi pun diberikan pengajaran mengenai greenhouse. Selain itu, setiap hari Minggu, Rizqi pun menjadi volunteer di sebuah lahan pertanian.

“Dengan ilmu yang didapat dari jepang, saya pun melanjutkan riset mengenai sistem pendingin pada greenhouse. Riset ini juga ditujukan untuk skripsi saya,” ujarnya.

Berbekal informasi dari Handarto, S.TP., M.Agr., Ph.D., dosen pembimbing mereka, keduanya terpilih untuk mengikuti program ini. Bahkan, keduanya pun menjadi wakil Indonesia satu-satunya di ajang yang juga diikuti oleh pelajar dari berbagai negara tersebut.

Winny maupun Rizqi mengaku memperoleh  banyak hal setelah mengikuti program tersebut. Menurut Winny, sebagai negara agraris Indonesia haruslah memiliki sistem pertanian yang maju, tentunya dengan teknologi dan teknisi yang andal. Saat ini diakuinya Indonesia masih mempraktikan pertanian yang konvensional.

Sementara bagi Rizqi, impian lain yang dikejarnya setelah mengikuti program ini adalah ingin membangun sebuah greenhouse di daerahnya. “Hidropnik kini adalah menjadi sistem yang efetik untuk diterapkan di Indonesia,” pungkasnya.

Sementara Handarto memaparkan, kerja sama pertukaran dosen dan mahasiswa Unpad dengan Chiba University ini sudah berjalan sejak tahun 2011. Hingga kini, sudah ada 13 orang yang mengikuti program tersebut, tiga diantaranya bahkan akhirnya berkesempatan menempuh studi doktor di Chiba University. *

jasso2014

 

Laporan oleh: Arief Maulana/ eh *

Share this: