Dorong Pelaku Usaha Bertahan di Tengah Covid-19, Akademisi Indonesia Sumbang Pemikiran

Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

covid-19

[unpad.ac.id, 7/7/2020] Deraan pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya aktivitas bisnis di berbagai sektor. Apalagi, pelaku usaha skala kecil merupakan kelompok yang paling terdampak akibat Covid-19. Perlu upaya bersama dalam mendorong usaha kecil bertahan dan kembali melakukan aktivitas produksinya.

Menurut Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Eliana Wulandari, M.M., menghadapi pandemi Covid-19, pelaku usaha sangat memerlukan penghubung antara produk dengan pasar. Ini bertujuan agar rantai pasok tetap berjalan dan tidak terjadi kelangkaan produk akibat berkurangnya modal pemilik usaha.

(baca juga: Menaikkan Nilai Jual Produk Usaha dengan Metode “Storytelling”)

Akademisi dari Politeknik Negeri Jakarta Dr. Sylvia Rozza menjelaskan, salah satu upaya pemulihan (recovery) dari bisnis yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 adalah penguatan promosi melalui iklan. Namun, persaingan tajam di masa normal baru memaksa promosi lebih masif dilakukan.

Menurut Sylvia, format iklan yang ampuh untuk situasi persaingan yang tajam adalah format oposisi. Format ini menyampaikan iklan dengan slogan yang kontras. Format ini dinilai lebih menarik, mudah diingat, dan lebih persuasif. “Format ini juga mudah dipahami dan punya selling power,” tambahnya.

Selain Eliana, webinar ini juga menghadirkan dua pembicara akademisi lainnya, yaitu Dr. Prita Prasetya (Universitas Prasetya Mulya) dan Ferry Tema Atmaja, M.Si., (Universitas Bengkulu).

Terkait acara ini, Unpad menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara seri webinar AACIM 2020. Seminar ini terdiri dari 6 rangkaian seminar daring yang dimulai sejak 20 Mei hingga 7 Juli 2020. Rata-rata peserta webinar mencapai 300 – 500 orang.

(baca juga: Platform Digital Jadi Peluang Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi)

Pelaksana seminar dari Unpad Prof. Dr. Yosini Deliana, M.S., menjelaskan, tujuan digelarnya seri webinar ini adalah memberikan kontribusi pemikiran bagi pelaku bisnis ataupun petani yang terdampak Covid-19.

“Karena bagi kami, petani adalah bagian terbesar dari usaha kecil yang secara langsung maupun tidak langsung terkena dampak Covid-19, sehingga kami merasa harus kontribusi dalam masalah tersebut,” tuturnya.

AACIM sendiri merupakan organisasi riset dan pemasaran kebijakan konsumen dan pemasaran yang terdiri dari komunitas peneliti Internasional, pendidik, profesional terkait, dan pemain industri yang didedikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan konsumen di kawasan Asia.

Adapun pembicara yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan yaitu pemerintah, industri, praktisi, akademisi dan pemerhati dalam bidang konsumen dan pemasaran. Institusi dalam negeri yang terlibat dalam rangkaian seminar ini adalah Fakultas Ekologi Manusia IPB, Sekolah Bisnis PPB,  BPKN, STIE Perbanas, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Padjadjaran.(das/arm)*

Share this: