Industri Pengolahan Hasil Perikanan Dapat Percepat Tercapainya Tujuan Pembangunan

Prof. Dr. Junianto *

[Unpad.ac.id, 14/07/2015] Perikanan merupakan salah satu sektor sumber daya alam potensial yang dapat dijadikan modal dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional. Hal tersebut diantaranya terlihat dari luasnya wilayah perairan Indonesia untuk perikanan tangkap dan budidaya, yakni 672,7 juta hektar, dengan potensi produksi 65 juta ton/tahun.

Prof. Dr. Junianto *
Prof. Dr. Junianto *

“Potensi potensial yang sangat luar biasa dari sektor perikanan haruslah diwujudkan menjadi energi kinetis sehingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya dalam upaya mempercepat tercapai tujuan pembangunan nasional. Upaya perwujudan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan industri pengolahan hasil perikanan,” ujar Prof. Dr. Junianto saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Peran Strategis, Peluang dan Tantangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan dalam Pembangunan Nasional Indonesia”.

Orasi Ilmiah tersebut dibacakan pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad. Acara diselenggarakan di Aula Gedung Dekanat FPIK Unpad, Selasa (7/07) lalu.

Prof. Junianto menjelaskan bahwa industri pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan yang mentransformasikan bahan-bahan hasil perikanan sebagai input menjadi produk yang memiliki nilai tambah atau nilai ekonomi lebih tinggi sebagai outputnya. Proses transformasi tersebut dapat dilakukan baik secara fisik, kimia, biologis, maupun kombinasi diantara ketiganya.

“Dengan demikian, dalam melakukan proses transformasi, rekayasa penerapan teknologi maupun bioteknologi dapat menjadi kekuatan dalam memaksimalkan nilai tambah yang akan diperoleh sehingga menjadi efek pengganda ekonomi bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional,” ujar Prof. Junianto.

Adapun peran sentral dari industri pengolahan hasil perikanan dalam pembangunan nasional diantaranya adalah sebagai penyedia lapangan kerja, sumber peningkatan devisa negara, peningkatan kesehatan dan kecerdasan bangsa melalui peningkatan konsumsi ikan, penjaga lingkungan melaui konsep industri bersih strategi zero waste, serta berperan dalam pemerataan dan pendistribusian dari hasil produksi perikanan.

Lebih lanjut Prof. Junianto mengatakan, industrialisasi pengolahan hasil perikanan harus menjadi objek kegiatan utama di sektor perikanan dalam penanganan dan pengembangannya. Penanganan industri pengolahan hasil perikanan hendaknya dilakukan dengan baik dan benar, begitu pula dengan arah pengembangannya. Hal ini karena industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia memiliki banyak peluang disamping tantangan yang ada.

Dalam upaya mensukseskan peran industri pengolahan hasil perikanan dalam pembangunan nasional dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang ada, Prof. Junianto menyebutkan bahwa beberapa hal perlu dilakukan antara lain, peningkatan jumlah kapal armada penangkapan yang berskala besar (200 GT ke atas), peningkatan pemberlakuan atau penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) bagi unit pengolahan ikan (UPI) atau industri pengolahan ikan, dan peningkatan pendidikan dan pelatihan tentang teknik pengolahan yang baik.

Pada kesempatan tersebut, Dekan FPIK Unpad, Dr. Ir. Iskandar, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jumlah alumni FPIK Sampai bulan Juli 2015 adalah sebanyak 746 orang, terdiri dari alumni Program Studi (Prodi) Ilmu Perikanan sebanyak 556 orang, dan 190 orang dari prodi Ilmu Kelautan. Ia pun mengimbau pada jajarannya untuk bekerja keras dan mendukung dalam peningkatan nilai akreditasi Prodi Ilmu Kelautan.*

Rilis oleh: FPIK Unpad / art

Share this: