Wisuda Daring, Merayakan Kelulusan di Tengah Pandemi

Laporan oleh Artanti Hendriyana

wisuda daring
Olga Tiara, wisudawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran sedang mengikuti wisuda daring Unpad Gelombang III dan IV Tahun Akademik 2019/2020, Rabu (5/8).*

[unpad.ac.id, 5/8/2020] Untuk pertama kalinya, Universitas Padjadjaran menggelar wisuda dengan kombinasi luring dan daring pada Rabu (5/8). Ada kesan tersendiri bagi para wisudawan yang mengikuti prosesi secara daring.

“Sebenarnya sangat sedih karena tidak bisa membawa orang tua dan keluarga ke Grha Sanusi melihat prosesi wisuda secara langsung  Padahal momen itulah yang paling ditunggu di tahun ini. Bukan hanya karena selebrasi, tapi sebagai pembuktian dari perjuangan selama ini. Tapi, harus tetap ikhlas, tetap bahagia, dan tidak boleh egois mengingat keadaan pandemi ini yang belum reda,” ujar wisudawan Sarjana Fakultas Farmasi Lupita Churry Aini saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (5/8).

Lupita sendiri tertarik mengikuti wisuda ini untuk mengenang momen bersejarah. Selain itu, saat ini ia juga tengah menjalani kesibukannya sebagai mahasiswa profesi Fakultas Farmasi Unpad sehingga ia memutuskan untuk tidak menunda wisuda. “Kapan lagi bisa merasa wisuda tetapi secara online,” ujarnya.

(baca juga: Mengkhidmati Momentum Wisuda Daring)

Kepada seluruh wisudawan Unpad kali ini, Lupita juga memberi semangat untuk  tetap berbahagia.

“Untuk teman-teman wisudawan 2020 dimana pun kalian berada juga harus tetap berbahagia, dan bisa merasakan selebrasi dari wisuda tahun ini. Selamat atas pencapaian kalian semua,” ucap wisudawan asal Cirebon ini.

Fitri Fairuza.*

Hal senada dikatakan Fitri Fairuza, wisudawan dari program Sarjana Terapan Bahasa dan Budaya Tiongkok Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Wisuda daring ini ia jadikan kesempatan untuk mensyukuri kelulusannya. Dengan mengikuti prosesi wisuda Unpad daring, wisudawan asal Jakarta ini juga ingin berbagi pengalaman kepada teman-temannya.

“Saya tetap bersyukur dan bangga dengan adanya wisuda Unpad daring ini, walaupun wisuda kali berbeda dan tidak bisa merasakan euforia seperti wisuda-wisuda unpad yang telah rutin dilaksanakan setiap tahunnya,” ujar Fitri.

Sementara itu, Olga Tiara dari Fakultas Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa wisuda daring menjadi pilihan paling aman baginya yang ingin diwisuda di tengah pandemi Covid-19. Menjalani wisuda secara daring, ada perasaan terharu sekaligus sedih. Terharu karena telah menjalani upacara sakral yang ditunggu-tunggu, juga perasaan sedih karena momen wisuda harus dijalani secara daring.

“Walau wisuda daring bukanlah wisuda yang diharapkan banyak pihak tetapi prosesi wisuda daring ini adalah hal yang paling realistis bisa diikuti agar tidak kehilangan momen kelulusan,” ujar penerima Bidikmisi asal Padang tersebut.

Lulus di masa pandemi Covid-19 pun bukan hal yang mudah bagi Olga dan sejumlah wisudawan lainnya. Meski demikian, Olga tetap bangga menjadi bagian dari momen bersejarah ini.

“Tidak mudah untuk mencapai titik ini bagi saya dan wisudawan lainnya, sebagai lulusan dimasa pandemi Covid-19. Segala keterbatasan dan kondisi yang memaksa kami beradaptasi dengan metode jarak jauh, dimulai dengan bimbingan, sidang akhir serta pelaksanaan wisuda. Saya bangga menjadi bagian dari wisuda daring pertama Unpad ini akan menjadi kenangan bersejarah di hidup saya, semoga pandemi ini segera berakhir,” harap Olga.(arm)*

Share this: